Rhinofed syrup adalah obat cair untuk mengatasi keluhan hidung tersumbat, bersin-bersin, dan gatal pada hidung dan mata akibat rhinitis alergi dan nonalergi.
Golongan | Obat keras, harus dengan resep |
Komposisi |
|
Kemasan | Botol @ 60 ml |
Harga | Rp 36.675/botol (HET 2019) |
Produsen | Dexa Medica |
Kategori | Antihistamin, Dekongestan |
Indikasi atau Kegunaan
Digunakan sebagai terapi:
- Rhinitis alergi muncul akibat pencetus seperti debu, bulu hewan, udara dingin, dan lainnya.
- Rhinitis Vasomotor (non-alergi) tanpa pencetus yang pasti.
Keduanya memiliki gejala serupa seperti bersin-bersin, hidung meler, gatal, mampet, dan mata berair. Obat ini juga berguna untuk mengatasi telinga tersumbat akibat gangguan fungsi tuba.
Pseudoephedrine yang terkandung dalam Rhinofed bekerja dengan cara melebarkan saluran hidung dan rongga pernafasan. Sedangkan terfenadine menghilangkan reaksi alergi seperti gatal, serta mata dan hidung berair.
Dosis
Dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter. Dosis lazim yang umum digunakan:
- Dosis dewasa: Gunakan Rhinofed Tab atau 2 – 4 sendok takar 3 kali sehari.
- Dosis anak-anak: 1 – 2 sendok takar 3 kali sehari.
( ! ) Jangan mengubah dosis tanpa rekomendasi dokter.
Aturan Pakai
Ikuti cara penggunaan berikut, demi efektifitas dan keamanan obat:
- Digunakan sebelum atau setelah makan.
- Pastikan menggunakan sendok takar (5 ml) bukan sendok makan atau yang lainnya.
- Konsumsi obat pada jeda (jam) yang sama antar dosis.
- Pastikan digunakan pada jam yang sama setiap harinya.
Jika terjadi kelebihan dosis atau minum lebih dari satu kali pada jarak singkat diluar anjuran, segera hubungi dokter.
Efek Samping
Efek samping Rhinofed tablet meliputi: Mulut kering, tidak nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, kesulitan tidur, gelisah, dan jantung berdebar.
Kontraindikasi dan Peringatan
Tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat alergi terhadap pseudoephedrine atau obat jenis simpatomimetik lainnya serta alergi terhadap terfenadine.
- Penderita insufisiensi koroner, aritmia, atau hipertensi berat.
- Orang yang sedang diterapi menggunakan antibiotik jenis makrolida dan antijamur azola.
Harap digunakan dengan hati-hati dan dengan pengawasan pada penderita glaukoma sudut sempit, darah tinggi, diabetes, atau hipertiroidisme.
Interaksi Obat
Harus berhati-hati atau menghindari penggunaan bersama dengan obat berikut:
- Obat jenis simpatomimetik
- Obat jenis MAOI
- Triazol, imidazol antijamur, antibiotik makrolide
Efek interaksi obat dapat bermacam-macam, seperti meningkatnya efek samping atau menurunkan efektifitas obat.